Senin, 12 Mei 2014

Penyebab terjadinya virus MERS

 Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan bahwa MERS-CoV telah dideteksi pada seekor unta yang terkait dengan kasus penderita MERS-CoV di Arab Saudi. Temuan ini sejalan dengan laporan sebelumnya tentang adanya antibodi reaktif MERS-CoV pada unta.

Lalu, WHO pada 27 Maret 2014 mengeluarkan data yang menunjukkan penelitian pada hewan di Mesir, dan hasilnya ada MERS-CoV pada 3.6% (4 dari 110) unta berpunuk sehat yang ada di rumah pemotongan hewan (RPH). Penelitian itu juga menguji serum yang dikumpulkan dari 52 unta dan 179 petugas RPH, antibodi reaktif MERS-CoV ditemukan pada 92% sampel unta tetapi tidak ditemukan pada semua sampel manusia.

"Seluruh unta yang diuji serumnya positif adalah unta impor dari Sudan dan Etiopia," terang Yoga dalam email kepada detikcom, Minggu (11/5/2014).

Penelitian diagnostik molekuler lainnya dari Arab Saudi juga menemukan adanya infeksi MERS-CoV pada sejumlah unta di berbagai wilayah negara itu. Tapi ini hanya penelitian pada unta saja. Di pihak lain, ada penelitian yang dipublikasi di jurnal Emerging Infectious Diseases yang menemukan dugaan adanya hubungan erat antara virus yang didapat dari manusia dan unta.

Dengan demikian, data-data di atas mendukung adanya kecurigaan bahwa unta merupakan sumber penularan dari MERS-COV. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk memastikan hal ini, termasuk penelitian untuk mengetahui jalur penularan, investigasi terhadap pajanan dari binatang dan atau lingkungan serta rantai transmisinya.

"Untuk sementara ini memang ada baiknya warga kita yang bepergian ke jazirah Arab untuk tidak kontak langsung dengan unta. Pada masa sekarang ini saya menganjurkan jangan ada paket kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umroh jamaah kita. Selain itu, ada juga anjuran WHO yang menyebutkan tentang jangan konsumsi susu mentah dan selalu memasak makanan dengan baik," pesannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar